Sabtu, 06 April 2019

Tokoh kewirausahaan


Kerja keras Susi Pudjiastuti menuai pujian banyak orang. Meski tak lulus SMA, ia berhasil hidup mandiri dengan berjualan. Mulai dari jualan bed cover, ikan, hingga sewa pesawat. Hasil kerja nyatanya ini ia diganjar oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Perempuan kelahiran Pangandaran, Jawa Barat, 15 Januari 1965 ini adalah anak dari pasangan Haji Ahmad Karlan dan Hajjah Suwuh Lasminah. Kedua orang tuanya asal Jawa Tengah. Susi sempat dua kali bercerai dalam menjalani bahtera rumah tangga. Dari pernikahannya, ia dikarunia tiga orang anak, Panji Hilmansyah, Nadine Kaiser, dan Alvy Xavier.

Keluarga Susi terbilang orang berada. Kedua orang tuanya sudah bergelar haji. Bahkan kakek buyutnya Haji Ireng dikenal sebagai tuan tanah. Keluarga Susi sendiri memiliki usaha ternak. Biasanya keluarganya mengambil dari Jawa Tengah dan menjualnya lagi di Jawa Barat. 

Masa sekolah Susi hanya lulus SMP. Sempat mengenyam SMA 1 di Yogyakarta  sampai kelas 2. Putus sekolah tidak membuat rendah diri.  Susi justru termotivasi untuk mandiri. Pada 1983, dalam usia 18 tahun, Susi belajar berdagang. Dia berjualan bed cover keliling Pangandaran. 

Tak hanya itu, ia juga menjadi pengepul ikan di Pangandaran. Modal bisnisnya diperoleh  dari menjual perhiasannya terkumpul sebesar Rp750.000.

Pada usia 20 tahun, Susi mengambil keputusan berani, yakni pindah ke Cirebon. Ia pergi ke kota udang untuk mengembangkan bisnisnya sebagai pengepul ikan. Di Cirebon dia membeli udang dan kodok lalu menjualnya ke Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Bisnisnya mulai berkembang setelah menekuni selama 13 tahun. Puncaknya, pada 1996, dalam usia 31 tahun, Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan dengan nama PT ASI Pudjiastuti Marine Product. Produk unggulan dari perusahaannya ini berupa udang lobster dengan merek "Susi Brand". 

Bisnis lobtersnya meluas hingga Asia dan Amerika. Tuntutan pasar yang menginginkan produk tangkapan laut tetap segar dan fresh, Susi memerlukan trasnportasi pesawat.

Pada tahun 2004, Susi memutuskan membeli sebuah pesawat jenis Cessna Caravan seharga Rp20 miliar dengan menggunakan pinjaman bank. 

Susi memiliki pemikiran jenius. Sekali dayung, dua pulau teraih. Dia melihat peluang bagus transportasi penerbangan ini. Awalnya hanya untuk mengangkut barang jualannya. Tapi belakangan bisa digunakan penyewaan pesawat.

Untuk lebih fokus, dia mendirikan  PT ASI Pudjiastuti Aviation. Keputusan Susi tepat. Bisnis sewa pesawat miliknya mulai dilirik banyak orang. Apalagi pesawat miliknya yang pertama berhasil ke lokasi bencana Tsunami Aceh untuk mendistribusikan bantuan kemanusian kepada para korban yang daearahnya tidak bisa dikunjungi transportasi lain.

Seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan penerbangannya yang bernama Susi Air semakin berkembang hingga memiliki 50 pesawat terbang beragam jenis. Susi yang tidak tamat SMA ini, mempekerjakan 175 pilot asing dari 180 pilot yang dia miliki. 

Pasca Pilpres 2014, seperti tertulis dalam situs resmi KKP, ibu tiga anak pada usia 49 tahun ini diangkat oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja 2014-2019. (DN)


      
KELUARGA      
Anak     : Panji Hilmansyah
              Nadine Kaise
              Alvy Xavie


PENDIDIKAN

    SD di Pangandaran, lulus
    SMP di Pangandaran, lulus
    SMAN 1 di Yogyakarta, tidak lulus


KARIER

    Pengepul ikan di Cirebon
    Pendiri PT ASI Pudjiastuti Marine Product
    Pendiri PT ASI Pudjiastuti Aviation
    Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019

PENGHARGAAN

    Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, 2004
    Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia, 2005
    Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. 
    Metro TV Award for Economics-2006,
    Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, 
    Indonesia Berprestasi Award dari PT Exelcomindo
    Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009
    Ganesha Widyajasa Aditama Award dari ITB, 2011 
    Award for Innovative Achievements, 
    Extraordinary Leadership and Significant Contributions to the Economy, APEC,2011
    Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, dari Gubernur Jawa Barat, 2008

-Kenapa saya menyukai Ibu Susi: karena menurut saya ibu Susi sebagai wanita sangat berani, dan pantang menyerah dalam menekuni usahanya dibidang ikan, saya sangat kagum dengan tekad dia yang tidak gampang menyerah.

Senin, 01 April 2019

Orange day 2019

                   Postman di Orange Day2019

Hallo Fikomers Universitas Esa Unggul, Orange Day datang kembali dengan mengangkat tema “The Power Of Message”yang diadakan pada tanggal 27, 28, 29 Maret 2019. Dibuka dengan flashmob oleh mahasiswa dan dosen fakultas ilmu komunikasi dilanjut dengan pemotongan pita sebagai simbol pembukaan Orange Day2019 oleh Rektor Universitas Esa Unggul Dr Ir. Arief Kusuma, A.P ,MBA.


                   
Orange Day tahun ini tidak kalah menarik dengan tahun sebelumnya dan disambut baik oleh mahasiswa fakultas lain. Kalian bisa menikmati aneka bazar, beauty class, seminar, lomba fotografi, penampilan band, dan masih banyak lagi keseruan di Orange Day2019. Bertempat dibelakang kemala ballrom berjejer aneka jajanan seperti burger, kebab, seblak, baso cuanki, takoyaki, thai tea, paket nasi, dan aneka makanan ringan. Bazar ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis-bisnis terutama alumni fikom yang ikut berpartisipasi pada Orange Day2019. Untuk acara beauty class disponsori oleh Sariayu Martha Tilaar dibuka untuk umum dengan harga yang sangat terjangkau yaitu Rp. 75.000 per orang kalian sudah bisa mendapatkan pengetahuan seputar make up, sertifikat, alat make up dan produk dari Sariayu Martha Tilaar. Selain itu kalian juga bisa melihat penampilan band alumni fikom yang pastinya sangat seru dan menarik.
Mungkin sebagian dari kalian merasa bingung dengan ikon atau maskot Orange Day2019, kenapa Postman? karena sesuai dengan tema Orange Day tahun ini yaitu “ The Power Of Message” postman dianggap paling berperan dalam proses penyampaian pesan pada zaman dulu ketika belum ada alat komunikasi canggih seperti sekarang ini. Menurut Kevin selaku ketua Orange Day2019 “ konsep yang kita ambil tahun ini sebenarnya sederhana namun kita buat seunik mungkin, karena maskot yang kita ambil tahun ini adalah postman yaitu kurir pesan, jadi gambaran kita itu adalah orang yang berjuang ketika pengiriman pesan sebelum era digital”. Nah, dari penjelasan tadi kalian sudah tahu dong mengapa maskot tahun ini adalah postman.
Beauty class oleh Sariayu Martha Tilaar


           “postman” maskot Orange Day2019

                     
May.